BAKN Harap PMN untuk PNM dapat Dorong Masyarakat Naik Kelas

27-09-2023 / B.A.K.N.
Ketua BAKN Wahyu Sanjaya saat melakukan pertemuan BAKN DPR RI di Surabaya, Selasa (26/9/2023). Foto: Bianca/nr

 

Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI melakukan penelaahan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Perkebunan Nusantara (PTPN), PT PNM (Permodalan Nasional Madani) dan kepada PT PII (Penjaminan Infrastruktur Indonesia) di Surabaya, Selasa (26/9/2023). Dalam pendalaman yang dilakukan, Ketua BAKN Wahyu Sanjaya menyoroti PMN yang diberikan kepada PNM tahun anggaran 2015 dan 2020 yang digunakan untuk pembiayaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) melalui PNM Mekaar dan ULaMM.

 

Ia menjelaskan, jika PMN yang diberikan kepada PNM dijelaskan telah membiayai sebanyak 19 juta kredit ultra-mikro, maka seharusnya hal tersebut berdampak pada pengurangan jumlah kemiskinan. Sebab, menurut data dari Kementerian Keuangan, jumlah penduduk pra sejahtera adalah sebesar 25,9 juta penduduk.

 

Namun, kenyataannya hal tersebut belum berdampak signifikan terhadap pengurangan jumlah kemiskinan di Indonesia. "Berartikan tinggal hampir sebesar 20% lagi kalau kita melihat data itu dari total keluarga pra sejahtera yang belum pernah mendapat bantuan kredit. Kalau kita mencermati data-data tersebut, sebenarnya seharusnya hampir seluruh keluarga pra-sejahtera itu bisa mendapatkan pinjaman dari PMN, dampaknya adalah seharusnya itu mengurangi jumlah kemiskinan," ujar Wahyu kepada Parlementaria.

 

Ia menilai, secara pemanfaatan PMN, PT PNM sudah cukup bagus, namun dampaknya masih sangat lemah. "Kita melihat dari sisi data, jumlah keluarga dan jumlah pinjaman yang diberikan, sedikit banyak kan pasti memberi dampak, seharusnya kalau kita cerita dampak, bukan besar kecilnya pinjaman, tetapi adanya dampak pada keluarga pra-sejahtera tersebut," lanjutnya.

 

Meski demikian, Politisi Fraksi Partai Demokrat ini mengapresiasi PNM yang telah membantu kredit ultra mikro di masyarakat dan menjadi bantalan ekonomi bagi masyarakat kelas bawah. Ia pun mengapresiasi PNM yang juga dapat meningkatkan perekonomian nasabahnya hingga dapat naik kelas.

 

"Disampaikan juga bahwasannya sebesar 660 ribu keluarga sudah beralih dari pinjaman ultra-mikro ke KUR, berarti kan ada peningkatan. Nah, kita harap data ini bisa sinkron dan tidak berubah-ubah sehingga lebih mempermudah kita untuk mengurangi jumlah keluarga pra-sejahtera di Indonesia," harapnya. (bia/aha)

BERITA TERKAIT
Wakil Ketua BAKN Apresiasi Dukungan Pimpinan DPR RI terhadap BAKN
21-01-2025 / B.A.K.N.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Negara (BAKN) DPR RI, Herman Khaeron, mengapresiasi dukungan penuh pimpinan DPR RI terhadap...
BAKN Terima Delegasi Parlemen Malaysia, Bahas Akuntabilitas Keuangan Negara
14-01-2025 / B.A.K.N.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI menyambut delegasi Public Accounts Committee Parlemen Malaysia dalam sebuah pertemuan...
Libatkan Warga Lokal, Program MBG Turut Tingkatkan Perekonomian Daerah
14-01-2025 / B.A.K.N.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI Herman Khaeron mengapresiasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG)...
Evaluasi Temuan BPK, BAKN Tekankan Tata Kelola Korporasi PT Jasa Marga
05-12-2024 / B.A.K.N.
PARLEMENTARIA, Tangerang - Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI Herman Khaeron menegaskan pentingnya penyelesaian terhadap temuan-temuan kuantitatif...